Terminologi Lalat

Lalat (musca) adalah sejenis serangga yang tidak perlu diperkenalkan lagi. Ia tergolong dalam ordo Diptera dan dikenal sebagai satu agen penyebar penyakit, disebabkan cara hidup dan sifatnya yang sering terbang ke tempat yang kotor. Namun begitu, tahukah kita betapa istimewanya ciptaan Allah bernama lalat ini? Menurut definisi Perancis kuno atau mungkin sekarang, lalat adalah sebutan untuk seorang mata mata (spionase) yang dikarenakan lalat bisa hinggap dan hidup dimana saja, baik tempat paling kotor atau tempat paling bersih, di tahun 1970-an lalat membantu para ahli forensik USA dalam memecahkan misteri pembunuhan, dan ribuan lensa pada mata lalat dijadikan inspirasi oleh para ahli Teknologi.

Seperti halnya saya, yang berkesempatan mencoba mengulas semua yang kebetulan melintas di pikiran dan hidup saya.

Tuesday 14 June 2011

Talitha Maharani Makruf

Yah ... anakku cewek ... aku sangat menyayangimu, aku akan berusaha mendapatkan apa yang kamu butuhkan .. meski kantong lagi seret pun ga masalah lah ...

Saya akan merasakan apa yang kamu rasakan, akan aku jaga kamu sampai kamu mampu menjaga diri sendiri, tidak perduli kamu besok akan menjadi apa ...

Friday 7 January 2011

Kala sportifitas makin menipis ....

Terasa sangat pengap kala dunia sepakbola yang saya cintai sejak kecil, dunia yang penuh kebersamaan, persaudaraan dan sportifitas mulai dimasuki secara paksa oleh politik yang penuh rekayasa, intrik dan konspirasi.

Lihat saja perkembangan sekarang, dimana kedigdayaan sepakbola sudah mulai diubah menjadi kekuasaan partai politik yang pada dasarnya sungguh memalukan. Memang dilihat dari kacamata timnas kinerja PSSI terlihat sempurna, tapi itu hanya sebagian kecil dari kerja besar PSSI, yang gagal menetapkan fairplay yang tiap pertandingan dikibarkan benderanya, pengaturan skor, mafia wasit, sampai masalah keuangan yang seharusnya menjadi milik klub 100%, dulu mata kita masih belum terbuka saat semua klub menggunakan APBD secara penuh, tapi itu akan membuat klub menjadi kerdil, tidak berkembang dan semi pro.

Sejak tuntutan sepakbola modern yang mengharuskan klub berbentuk PT dan tidak menggunakan APBD, baru terbuka lebar mata kita selama ini pengeloaan klub anggota PSSI sembarangan dan baru terasa kalo ga pake APBD apa makanan klub ?? karna smua dana yang seharusnya ke klub tertahan di PSSI ... yang paling memilukan adalah memasukkan nuansa partai politik ke dalam dunia sepakbola, yang seharusnya terlepas dari itu semua, sungguh tercela orang2 yang menggunakan sepakbola untuk mendapatkan simpati dunia politik.

Dengan adanya liga swasta yang menurut saya cuma ada di Indonesia ini sangat terbuka lagi mata kita, apa yang seharusnya didapat oleh klub dan yang tidak makin terlihat jelas dan transparan, meski ada banyak kelemahan yang cukup fatal pada liga swasta tersebut tapi cukup memberikan sedikit penyejuk dan jangan sampai pemain yang selama ini terkorbankan dalam perjalanan kita dalam REVOLUSI PSSI ...

Monday 2 August 2010

Pindah Ibukota sama Pindah tempat duduk hampir miripkah ??

Fenomena baru di Indonesia adalah pindah Ibukota ... wow ... super Tera Proyek ... kenapa tidak ... ? ya ... proyek kalo menurut saya adalah proyek jalan pintas (sekali lagi ...) daripada menyelesaikan sistem yang cukup rumit memang lebih gampang pindah, meski ancaman yang sama akan datang beberapa puluh taun yang akan datang di Ibukota baru ...
Analisa saya, perpindahan ibukota suatu negara itu harus meperhitungkan beberapa faktor antara lain ..
  1. Faktor Keamanan, jelas itu .. kalo ibukota dekat dengan perbatasan negara kira2 sendiri aman apa enggak ... Coba bandingkan Daerah kalimantan kalo mau diserang negara sebelah gampang banget, beda jika ada di Jakarta, setau saya minimal harus punya kapal induk.
  2. Faktor Alam, mungkin di Jakarta pada takut tsunami jadi mau pindah ... tapi kapan tsunaminya ..?? atau sekedar paranoid aja ??
Makanya kalo menurut saya sih ada beberapa pertanyaan sebelu pindah Ibukota ...
  1. Akivitas yang bikin macet itu aktivitas apa ? Aktivitas pemerintahan (anggota DPR bikin macet..) atau aktivitas bisnis (orang kerja atau meeting) jawabnya aktivitas bisnis kan? kenapa pusat pemerintahan yang dipindahkan ?? kayanya ga nyambung, kenapa ga pusat bisnis aja yang disebar ke seluruh Indonesia
  2. Yang menyebabkan urbanisasi tu apa ? ke Jakarta pingin cari kerja, apa ke Jakarta pengen deket sama Presiden aja ...?? Jawabnya ya tetep pengen kerja lah ... jadi dua jawaban penyebabnya Jakarta penuh aktivitas bisnis...
  3. Punya duit berapa pindah Ibukota ?? Jawabnya baru renovasi pagar istana negara aja udah habis milyaran, gimana bangun istananya ... dan ingat ya, sebelum bangun suatu proyek harus survey, pemetaan, land clearing, uruk dan pengurukan .... apa mau utang lagi ya ??
Kesimpulannya, ya mending ga usah mikir macem2 lah ... sejahterain aja dulu masyarakat,dengan cara menyebar pusat2 bisnis ke seluruh Indonesia, maka akan menyerap tenaga kerja yang banyak, kalo dah kenyang di kampung kan ga mungkin pergi ke Jakarta, akhirnya Jakarta bisa terkendali ..... Ingat, pindah ibukota itu ga kaya pindah kursi aja ... kalo pindah tempat duduk sih bisa gratis, dan kita tidak hidup di jaman Nabi Sulaiman a.s yang membuat istana sekejap mata ... apa mau ngerahin pasukan jin ???

Friday 23 April 2010

Masukan Kecil dari Yang Tidak Berguna (SOP seri tiga)

Akhirnya Liga Utama bisa dilalui dengan sukses walaupun dengan (bisa dikatakan..) terseok seok, turun naik dan penuh dengan perasan keringat .. ya sudah lah .... tinggalkan semua itu, cukup dijadikan hikmah untuk kedepan.

Kini harus melakukan banyak perubahan, baik dari TIM maupun SUPORTER, terutama mengenai managemen dan pemasukan,menurut pendapat saya adalah ...

Berdasarkan peraturan dari PSSI (kalo masih kepake..), persyaratan LSI yaitu Persyaratan Liga Super :

1. Infrastruktur Stadion
2. Akuntabilitas Keuangan
3. Badan Hukum

Mungkin yang harus dilakukan oleh managemen atau malah Bupati sebagai Ketua PSS :
  1. Membentuk badan hukum untuk PSS, yang dikelola secara profesional dan managerial yang lebih tertata, mungkin posisi Ketua bisa dialihkan menjadi Komisaris Utama.
  2. Manajemen berubah menjadi dewan direksi, sehingga akan terus berkesinambungan dalam pengelolaan PSS, tidak temporary satu tahun dan bisa lebih fleksibel dalam mengambil keputusan.
  3. Bupati harus bisa berkoordinasi dengan managemen dan suporter bila ada, untuk membentuk tim pencari sponsor.
  4. Bupati sebagai Top managemen diharapkan memberikan warna baru bagi tim PSS, bisa diawali dengan mengadakan sayembara Jersey PSS atau Nama PSS yang lebih bisa menjual.
  5. Mencari Pelatih yang bisa merangkap menjadi Manager Tim, ini perlu untuk penghematan biaya gaji dan efektifitas Tim itu sendiri.
  6. Membuat toko souvenir resmi PSS, dan cara lain untuk menambah pemasukan non-tiket
  7. Untuk stadion, mohon diselesaikan masa nanggung gitu ...

Wednesday 9 September 2009

Bela Negara ....

Disuasana terbaru sekarang, dimana sekarang kita berada dalam konflik kebudayaan dan ekonomi dengan negara tetangga nih .. saya mempunyai panduan kecil untuk bela negara untuk kita pemuda Indonesia.

  1. Cintai negara ini, ya ... Indonesia ... Ga aneh kan ?? Ini dasar dari usaha kita untuk membela negara ini ... bahkan seluruh elemen negara ini. Artinya jangan sekali2 unggul2in negara lain (meskipun emang begitu adanya), sorry ... bukan munafik, tapi tolong jangan cela negara sendiri ... malu ...
  2. Saya menggunakan pernyataan dari salah satu calon wapres di pemilu kemaren, makan buah dari petani Indonesia, minum susu dari peternak Indonesia. Dengan kata lain, coba sedikit demi sedikit kita konsumsi hasil pertanian, perkebunan dan peternakan lokal ... bener makanan import itu minimal keren, tapi kalo pertanian dan peternakan kita ga ada pembeli, kita cuma jadi pasar produk asing, yang parah lagi bahan dasar dari produk mereka dari Indonesia, misal: tiap tahun, komoditi alpukat Probolinggo Jatim, dibeli dengan ukuran tertentu oleh pengusaha Malaysia, diberi label produk sana, dijual disini, yang makan pake rasa bangga makan buah import lagi ......
  3. Hampir sama dengan poin 2, gunakan produk dari Indonesia, (garmen, tas, sepatu, Teknologi,dll), ini kadang jadi bahan obrolan, merk2 Eropa yang terkenal beli di pengrajin Indonesia, dijual dengan merk ngetop, yang beli orang2 kaya Indonesia, masih bilang kalo produk lokal jelek ...
  4. Belajar paling tidak pahami kebudayaan dan kesenian Indonesia, minimal ditempat kita tinggal, atau kita akan melihat tarian kita yang nari orang asing, kita cuma sebagai penonton, bayar lagi, tepuk tangannya kenceng lagi, sedangkan kita cuma tau tanggo, salsa, tap dance .... wow ....yang lebih parah lagi kita tidak bisa menjaga kesenian sendiri, yang pada akhirnya musnah ... yang penting utamakan bahasa Indonesia ... gampang kan ??
  5. Buat yang sekolah di luar negri, kliatannya susah emang .... tapi saya hanya berpesan kalo udah sukses jadi pengusaha di luar negri ato udah pinter, jangan lupa inget rumah, jangan terus jadi warga negara sono ...
Mungkin itu dulu panduan saya dalam menjalankan aksi kita bela negara, ga usah demo lah kalo masih pake produk luar di badan, coba tiap hari dari apa yang kita pakai dan kita makan minimal 50% adalah produk lokal, kalo masalah perbatasan wilayah baru itu urusan yang pegang senjata ...